FKP3D, Wilayah Barat - Mahmud Efendi, S.Tr.Pi adalah penyuluh perikanan yang dilahirkan di banyuwangi, 30 Mei 1977. Mahmud merupakan salah satu penyuluh perikanan yang mempunyai talenta menulis. Tulisannya telah banyak dipublikasikan dan menghiasi berbagai media cetak baik lokal maupun nasional.
Mahmud Efendi tercatat aktif menulis di tabloid Info Mina, Peluang Usaha, Wirausaha Kreatif, serta majalah Gema Bhumi Phala. Kegiatan menulis yang dilakukannya telah mengantarkan Mahmud menjadi penulis tetap pada penerbit Panebar Swadaya dan Agromedia Pustaka khususnya untuk bidang perikanan dan peternakan.
Jika dihitung, saat ini sudah 7 (tujuh) judul buku yang berhasil ditulis dan diterbitkan oleh penerbit. Di tengah kesibukannya sebagai abdi negara, Mahmud tidak pernah merasa kesulitan dalam membagi waktu. Dia tetap sanggup menulis dan terus berkarya.
Mahmud yang menjadi penyuluh perikanan PNS sejak tahun 2010 ini sebelumnya memang telah berpengalaman selama puluhan tahun bekerja di perusahaan swasta multinasional dibidang budidaya udang. Pengalamannya dalam bekerja pada bidang budidaya menjadikan dia selalu tergerak menularkan ilmunya kepada masyarakat luas dengan menulis diberbagai media cetak.
Untuk urusan pekerjaannya sebagai penyuluh perikanan, Mahmud juga sering menjadi narasumber dalam berbagai pelatihan yang diadakan oleh Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP), sebagai narasumber pada kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta narasumber pelatihan yang diadakan oleh berbagai instansi lainnya.
Pekerjaannya sebagai penyuluh perikanan juga bukan tanpa prestasi, Mahmud termasuk penyuluh perikanan yang berhasil menghantarkan kelompok binaannya menjuarai lomba pada tingkat nasional.
"Alhamdulillah, tahun 2011 saya dapat penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah karena berhasil membawa pokdakan ikan hias Mina Papilon juara 3 tingkat nasional, dan di tahun 2015 berhasil menjadi juara 2 nasional" Jelas Mahmud bersemangat.
"Selain itu, binaan saya yang lain yaitu Poklahsar clarias dengan produk abon lele dan krupuk kulit lele sudah bisa masuk ke beberapa swalayan, dan ini membuktikan bahwa kita tidak hanya bisa menulis saja, tapi kita sebagai penyuluh juga sanggup berkarya dengan bukti nyata". Terang Mahmud melanjutkan.
Ditanya tentang harapannya terhadap profesi penyuluh perikanan kedepan, Mahmud menyatakan bahwa profesi penyuluh perikanan adalah profesi yang mulia sehingga tidak ada yang boleh merendahkan martabat profesi penyuluh perikanan. Dia menganalogikan penyuluh perikanan seperti halnya seorang guru, memberikan pembelajaran kepada pelaku utama perikanan.
Mahmud Efendi tercatat aktif menulis di tabloid Info Mina, Peluang Usaha, Wirausaha Kreatif, serta majalah Gema Bhumi Phala. Kegiatan menulis yang dilakukannya telah mengantarkan Mahmud menjadi penulis tetap pada penerbit Panebar Swadaya dan Agromedia Pustaka khususnya untuk bidang perikanan dan peternakan.
Beberapa karya nyata yang telah dihasilkan oleh Mahmud Efendi, S.Tr.Pi |
Mahmud yang menjadi penyuluh perikanan PNS sejak tahun 2010 ini sebelumnya memang telah berpengalaman selama puluhan tahun bekerja di perusahaan swasta multinasional dibidang budidaya udang. Pengalamannya dalam bekerja pada bidang budidaya menjadikan dia selalu tergerak menularkan ilmunya kepada masyarakat luas dengan menulis diberbagai media cetak.
Untuk urusan pekerjaannya sebagai penyuluh perikanan, Mahmud juga sering menjadi narasumber dalam berbagai pelatihan yang diadakan oleh Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP), sebagai narasumber pada kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta narasumber pelatihan yang diadakan oleh berbagai instansi lainnya.
Pekerjaannya sebagai penyuluh perikanan juga bukan tanpa prestasi, Mahmud termasuk penyuluh perikanan yang berhasil menghantarkan kelompok binaannya menjuarai lomba pada tingkat nasional.
"Alhamdulillah, tahun 2011 saya dapat penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah karena berhasil membawa pokdakan ikan hias Mina Papilon juara 3 tingkat nasional, dan di tahun 2015 berhasil menjadi juara 2 nasional" Jelas Mahmud bersemangat.
"Selain itu, binaan saya yang lain yaitu Poklahsar clarias dengan produk abon lele dan krupuk kulit lele sudah bisa masuk ke beberapa swalayan, dan ini membuktikan bahwa kita tidak hanya bisa menulis saja, tapi kita sebagai penyuluh juga sanggup berkarya dengan bukti nyata". Terang Mahmud melanjutkan.
Ditanya tentang harapannya terhadap profesi penyuluh perikanan kedepan, Mahmud menyatakan bahwa profesi penyuluh perikanan adalah profesi yang mulia sehingga tidak ada yang boleh merendahkan martabat profesi penyuluh perikanan. Dia menganalogikan penyuluh perikanan seperti halnya seorang guru, memberikan pembelajaran kepada pelaku utama perikanan.