25 Nov 2016

Ferawati, S.Pi; Penyuluh Perikanan yang Concern Terhadap Konsevasi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

Ferawati, S.Pi adalah penyuluh perikanan yang bertugas di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Wilayah binaannya meliputi Kelurahan Labuhanbajo dan Desa Seraya Marannu. Secara Geografis, wilayah tersebut terletak dan berbatasan dengan Tanam Nasional Komodo, dan mempunyai garis pantai yang panjang serta pulau-pulau kecil.
Ferawati dengan berbagai kegiatan pembinaan dan konservasi
Tidak salah sepertinya jika perempuan enerjik ini, ditempatkan diwilayah yang mempunyai garis pantai dan banyak pulau-pulau kecilnya. Selain karena memang telah mengantongi sertifikat menyelam, dirinya juga sangat concern terhadap pelestarian dan konservasi sumberdaya kelautan dan perikanan yang ada.

Saat Fera mengetahui bahwa kegiatan penangkapan yang dilakukan masyarakat pulau disekitar wilayah binaannya dilakukan dengan cara-cara yang salah, yaitu dengan menggunakan bom dan potasium, dirinya tergerak untuk selalu melakukan pembinaan agar masyarakat sadar bahwa kegiatan penangkapan dengan cara yang tidak arif tersebut dapat merusak sumberdaya yang ada.

Penangkapan ikan dengan menggunakan bom dan potasium yang dilakukan masyarakat pulau sekitar 5-7 tahun yang lalu itu telah banyak merusak terumbu karang dan ekosistem yang ada dipantai. Sekarang, berkat pembinaan yang dilakukan oleh Fera, sedikit demi sedikit masyarakat mulai sadar akan arti pentingnya terumbu karang dan ekosistem yang baik bagi keberlangsungan hidup anak cucu mereka.

Masyarakat pulau bahkan mulai digandeng untuk melakukan konservasi dengan melakukan kegiatan transplantasi terumbu karang. Melalui kerjasama dengan LSM Coral Garden sejak awal tahun 2016, Fera secara swadaya mulai mengedukasi masyarakat sekitar pulau dengan mengajak mereka melakukan konservasi dan transplantasi terumbu karang.

Fasilitasi kegiatan transplantasi terumbu karang yang diprakarsai oleh Fera ini, murni dilakukan secara swadaya oleh masyarakat setempat. Hal ini karena kegiatan semacam itu belum mendapat perhatian dan anggaran dari pemerintah daerah.

Pada kesempatan yang lain, Fera juga selalu ikut ambil bagian dalam usaha melakukan perlindungan terhadap sumberdaya laut yang dilindungi. Sesuai dengan instruksi dari Bupati Manggarai Barat tentang perlindungan hiu, pari manta dan biota laut lainnya termasuk duyung, Fera terlibat secara aktif dalam kegiatan penyelaman guna melakukan identifikasi dan pemetaan biota laut yang dilindungi tersebut.

Kegiatan identifikasi dan pemetaan biota laut yang dilindungi tersebut juga mengandeng peneliti dari WWF yang sudah mulai berjalan dan dijadwalkan berlangsung selama 5 bulan kedepan. "Bangga menjadi penyuluh perikanan, yang dengan keterbatasan, mampu berperan secara maksimal dalam pelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan", cerita Fera.
Share:  

1 komentar: