23 Nov 2016

Lia Yulianti, S.Pi; Penyuluh Teladan yang Tidak Mengenal Waktu dalam Mendampingi Pelaku Utama

FKP3D, Korwil Barat - Lia Yulianti,S.Pi, merupakan perempuan kelahiran Bogor, 45 tahun yang lalu. Lia, adalah salah seorang punyuluh perikanan yang bertugas di Kecamatan Kalianda, Kab. Lampung Selatan. Mulai bekerja dan menjadi PNS pada tahun 2006 hingga melakukan Impassing dan bekerja sebagai penyuluh perikanan sejak tahun 2010.
Lia Yulianti, S.Pi dan berbagai kegiatan pembinaan di Wilayah Binaannya
Lia Yulianti, seperti juga kebanyakan penyuluh perikanan yang lainnya. Dia bekerja dan menyatu dengan pelaku utama perikanan, pekerjaannya sebagai penyuluh perikanan sudah menjadi bagian dari hidupnya. Tidak mengenal waktu, dia bekerja siang dan malam dalam membantu dan membimbing pelaku utama yang membutuhkannya.

Hal yang membuat kita terkagum pada sosok Lia Yulianti, S.Pi ini adalah bahwa dia, memiliki 72 kelompok binaan yang terdiri dari 37 Pokdakan, 22 Poklahsar, 13 KUB dan 1 Pokmaswas. Sungguh luar biasa potensi sumberdaya yang ada diwilayah binaannya, semua subsektor ada, baik budidaya, pengolahan maupun penangkapan dan kelompok pengawas. Seorang penyuluh yang benar-benar multitalent karena harus membina kelompok dari berbagai sub-disiplin ilmu!

Membina 72 kelompok sungguh merupakan pekerjaan yang sungguh berat, bisa dibayangkan jika hari kerja efektif seorang PNS adalah 5 hari dalam 1 minggu, maka dalam satu bulan akan ada 20 hari kerja. Jadi, jika dalam satu bulan harus mengunjungi dan melakukan pembinaan kepada 72 kelompok, maka dalam satu hari dia harus melakukan kunjungan pembinaan kepada 3-4 kelompok! Itu baru kegiatan pembinaan kelompok, belum lagi kegiatan-kegiatan lainnya seperti demonstasi cara, temu lapang, temu wicara, dan temu teknis yang tentunya akan menyita banyak waktu.

Mungkinkah seorang penyuluh perikanan pertama mampu melakukan kunjungan pembinaan kepada 3-4 kelompok dalam satu hari? Tentu kebanyaka dari kita akan menjawab sangat susah! Akan tetapi, itulah kenyataan yang dihadapi oleh Lia di lapangan. Waktunya benar-benar tercurah untuk melakukan pembinaan kepada pelaku utama di wilayah binaannya. Bahkan, dengan keterbatasan yang ada, dia juga sering melakukan kegiatan-kegiatan insidental yang cukup menguras tenaga dan waktunya.

Kegiatan insidental tersebut biasanya merupakan kegiatan pendampingan dan pengawalan kegiatan-kegiatan dari dinas teknis seperti pengawalan pemberian bantuan induk ikan, bibit ikan, serta batuan sarpras lainnya. Kesemuanya itu, harus dikawal dan berita acara serahterima bantuannya harus ditandatangani oleh penyuluh perikanan sebagai saksinya. Artinya, penyuluh perikanan juga harus bertanggungjawab agar bantuan yang diberikan termanfaatkan dan tepat sasaran.

Selama menjadi penyuluh perikanan, Lia Yulianti, S.Pi bisa dikatakan telah menorehkan prestasi yang gemilang. Dia mampu membawa kelompok binaannya yaitu Pokdakan Mina Rahayu sebagai HSRT berprestasi I Tingkat Nasional ditahun 2011, KUB Putra Bahari 1 sebagai juara 1 tingkat Provinsi pada tahun 2011. Sedangkan di tahun 2012, Dia juga mampu menghantarkan KUB Putra Ogie Juara 1 Tingkat Kabupaten.

Tidak hanya kelompok binaannya yang berprestasi, Lia juga bisa berbangga hati karena mampu menjadi penyuluh terbaik di tingkat provinsi dan mewakili provinsi Lampung menjadi penyuluh perikanan terbaik peringkat 4 Tingkat Nasional pada tahun 2012. Keterbatasan, tidak membuat penyuluh perikanan di daerah sepi prestasi, mereka ternyata mampu menunjukkan bahwa mereka bekerja dengan baik dan melebihi apa yang terkadang tidak kita sangka!
Share:  

2 komentar:

  1. Penyuluh perikanan adalah aset, jika ditelaah secara benar, penyuluh adalah agen peubah yang sangat berperan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dilapisan paling bawah bangsa ini!

    BalasHapus
  2. Penyuluh perikanan.. Ah kadang profesi kita dipandang sebelah mata, krn tdk prestise spt jabatan di struktural, tapi mereka lupa bahwa kita adalah fasilitator, penyambung program pemerintah,tidak hanya skill pengetahuan tapi juga pendekatan psikologis ke kelompok binaan.. Ujung tombak tapi smoga bukan ujung tombok, semangat berkarya untuk rekan-rekan luhkanda, bravo

    BalasHapus