Secara geografis, kabupaten Buleleng berada di belahan utara Pulau Bali pada titik koordinat 80 03’ 40” LS dan 1140 25’ 55” BT sampai dengan 80 23’ 00” LS dan 1150 27’ 28” BT. Panjang garis pantainya 157,05 Km, dengan luas wilayah daratan 136.588 Ha atau 24,25 % dari luas wilayah Propinsi Bali. Secara topografi, kabupaten Buleleng memiliki bentangan alam dengan elevasi yang beragam, yaitu terdiri dari satuan morfologi pegunungan dan perbukitan yang membujur disepanjang batas selatan wilayah Kabupaten Buleleng, dan selanjutnya kearah utara semakin melandai dengan elevasi semakin halus sampai dengan landai di sepanjang pesisir dan pantai.
Pesisir pantai Buleleng secara umum landai dan ada beberapa tempat yang curam dengan ketinggian 0 s/d 40 meter dari permukaan laut. Fisik dasar sedimen pantai terdiri dari pantai berpasir kelabu bercampur bebatuan kerikil, pantai berpasir putih, pantai berbatuan, pantai berhutan mangrove dan pantai bertebing.
Perairan laut Buleleng yang potensial untuk pengembangan budidaya laut kurang lebih 1.050 Ha, terdiri dari kawasan yang potensial untuk budidaya ikan dengan Karamba Jaring Apung seluas 500 Ha, yang potensial untuk budidaya Rumput laut 250 Ha, yang potensial untuk budidaya kerang Mutiara 250 Ha, dan kakap 50 Ha.
Potensi lestari penangkapan ikan di perairan laut Buleleng sebesar 17.809,2 ton/tahun, terdiri dari ikan pelagis besar dan kecil, ikan demersal, serta ikan karang. Dan Jenis ikan yang dominan tertangkap adalah; Tuna, Cakalang, Tongkol, Lemuru, Layang dan bebagai jenis ikan demersal serta ikan karang.
Kegiatan penangkapan dan kapal yang dimiliki oleh nelayan di Buleleng, Bali |
Penangkapan ikan dilakukan oleh para nelayan yang berjumlah 36 kelompok nelayan dengan anggota 1.293 (Seribu dua ratus sembilan puluh tiga) orang dan tersebar di 10 (sepuluh) desa pesisir. Jumlah produksi untuk tahun 2014 adalah 1.633.6 ton. Untuk penjualan hasil penangkapan ikan konsumsi disamping dilakukan oleh para istri nelayan juga diambil langsung oleh pengapul/ juragan.
Selanjutnya, untuk penangkapan ikan hias juga kebanyakan dilakukan oleh para kelompok nelayan dan sebagian oleh perorangan. Mereka, baik Kelompok nelayan maupun perorangan dalam melakukan penangkapan ikan hias harus mempunyai ijin khusus dan telah berkomitment untuk melakukan pengangkapan dengan sistim ramah lingkungan dengan tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat merusak populasi ikan hias.
Ikan Hias akan dibeli oleh pengepul lalu pengepul yang akan memasarkannya secara langsung ke Denpasar, ke luar Bali bahkan sudah sampai di eksport ke luar negeri. Ikan hias yang ada sangat beraneka ragam dan menurut penelitian LSM MAC dan LSM REEF CHECK berjumlah sekitar 612 jenis ikan hias.
Kegiatan Penangkapan di Kecamatan Seririt
Penagkapan Ikan di Kecamatan Seririt dilakukan oleh kelompok nelayan yang tersebar di 10 (sepuluh) desa Pesisir dengan jumlah kelompok nelayan 13 kelompok dengan jumlah anggota 582 (lima ratus delapan puluh dua) orang. Dengan jumlah produksi penagkapan tahun 2014 adalah sebesar 768,8 ton. Sedangkan potensi lestari penangkapan ikan di perairan kabupaten buleleng adalah 17.809,2 ton.
Kegiatan Penangkapan di Kecamatan Banjar
Penangkapan ikan di laut yang dilakukan oleh para nelayan di Kecamatan Banjar yang berdiam di desa pesisir biasanya dilakukan oleh kelompok nelayan. Kelompok nelayan yang ada sampai tahun 2014 berjumlah 7 (tujuh) kelompok dengan anggota sebanyak 317 orang. Hasil tangkapannya adalah 982,5 ton.
Kegiatan Penangkapan di Kecamatan Sawan
Kelompok nelayan yang ada di Kecamatan Sawan adalah 13 Kelompok dengan anggota sebanyak 345 orang. Penangkapan ikan di laut pada tahun 2014 sudah mencapai 326,6 ton. Pemasaran hasil tangkapan ada yang dijual ke Denpasar dan ada yang dijual di pasar tradisional di Kabupaten Buleleng dan ada yang diolah oleh ibu-ibu nelayan yakni pindang, abon, sate, dan lain lain.
Kegiatan Penangkapan di Kecamatan Kubutambahan
Usaha penagkapan ikan di laut di Kecamatan Kubutamban masih dilakukan oleh para nelayan yang tinggal di daerah pesisir seperti desa bungkulan, desa Kubutambahan dan Bukti. Jumlah kelompok nelayan yang ada mencapai 24 kelompok dengan anggota 611 orang. Sedangkan hasil tangkapan rata-rata setiap setiap tahunnya mencapai sekitar 8,688,3 ton.
Kegiatan Penangkapan di Kecamatan Tejakula
Penangkapan ikan di laut dilakukan oleh para nelayan yang berada di daerah pesisir antara lain desa Pesisir Sambirenteng, Tejakula, Penuktukan, Bondalem, Tembok, yang tergabung dalam wadah Kelompok Nelayan sebanyak 50 kelompok, dengan jumlah anggota sebanyak 1.639 orang. Produksi penangkapan sebesar 4,903,0 ton. Hasil tangkapan selain dipasarkan basah di Singaraja juga ke Denpasar, Bangli dan Karangasem.
Alat Tangkap
Alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan di Kabupaten Buleleng adalah pancing dan mini purseine. Nelayan di Kabupaten Buleleng umumnya melakukan melakukan kegiatan penangkapan one day trip dengan menggunakan armada tangkap (jukung/perahu) kapasitas kecil (maksimum 5 GT). Dan sering disebut dengan nelayan kecil atau pinggiran. Keterbatasan modal, biaya, kurangnya motivasi untuk melakukan penangkapan skala besar, keterbatasan pengetahuan tentang perkembangan alat tangkap menyebabkan nelayan di kabupaten Buleleng umumnya masih melakukan kegiatan penangkapan one day trip.
Berikut adalah analisa usaha penangkapan dengan menggunakan mini purseine:
Kegiatan penangkapan yang dilakukan oleh nelayan di Kabupaten Buleleng masih dalam skala kecil. Diperlukan pembinaan khusus dalam peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, bekerjasama dengan pihak permodalan untuk suntikan modal, memotivasi nelayan untuk memacu pengembangan kegiatan penangkapan yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan nelayan melalui peningkatan pendapatan.
Sumber :
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng. 2015. Profil Investasi Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng 2015. Buleleng. Dinas Perikanan dan Kelautan kabupaten Buleleng.
Kontributor :
Maria Niken Tri Ubaya Sakti, S.Pi
Penyuluh Perikanan Kabupaten Buleleng
0 komentar:
Posting Komentar